Teknologi Pendistribusian DME
Dikarenakan sifat fisik DME yang serupa dengan LPG, maka memungkinkan untuk menggunakan peralatan yang dirancang untuk Propane, karena Propane memiliki nilai tekanan uap jenuh lebih tinggi dibandingkan DME. Nilai kalori (Heating Value) persetiap volume cair DME lebih rendah 0,85 kali dibanding Propane dan tingkat berat jenis dalam kondisi cair (Liquid Density) DME lebih berat 1,30 kali dibanding Propane. Sehingga jika dibandingkan biaya transportasi maupun penyimpanan DME akan lebih mahal dibanding Propane untuk satuan ukuran yang sama.
- Transportasi Laut - Sampai dengan saat ini belum ada pengalaman pengiriman DME menggunakan kapal tanker. Namun diinformasikan bahwa ada perusahaan perlayaran yang menyimpulkan bahwa DME dapat ditransportasikan dengan melakukan konversi kapal LPG untuk tipe pressurized maupun refrigerated. Namun dengan catatan untuk elektrik motor yang terendam yang digunakan untuk memompa LPG keluar dari kapal dapat berpotensi menjadi rusak jika digunakan untuk DME.
- Transportasi Darat - Perlengkapan mobil tanki yang didesain untuk memenuhi spesifikasi propane dapat juga digunakan untuk mendistribusikan DME dengan catatan material seal karet diganti.
- Perlengkapan untuk Tanki Timbun LPG - Tanki Timbun LPG baik untuk Refrigerated maupun pressurized yang didesign dengan standar Propane dapat digunakan untuk menyimpan DME. Kapasitas tampung tanki untuk DME perlu diperhitungkan karena karateristik berat jenis DME yang lebih berat 1,30 kali dibanding Propane.
Tantangan DME Kedepan
Ketika mata rantai DME terbentuk, maka dipercaya akan memberikan kontribusi pada penggunaan Sumber Daya Alam yang belum dimanfaatkan seperti asosiasi gas di ladang – ladang pengeboran, gas alam dari lapangan gas yang kecil dan sedang, batubara kalori rendah, serta kehadiran DME dapat menyebabkan diversifikasi suplai sumber energi dan suplai energi yang lebih bersih. Selain itu diharapkan juga dapat memberikan kontribusi pada kestabilan harga import LPG.
Tetapi untuk membentuk mata rantai DME terdapat banyak tantangan DME kedepannya
- Tantangan Teknologi - Sampai dengan saat ini perkembangan teknologi DME sudah mencapai tahap implementasi design komersial pabrik DME. Namun teknologi lain yang perlu dikembangkan kedepan adalah implementasi pabrikasi karet murah untuk material seal yang sesuai dengan DME.
- Dukungan Kebijakan Penggunaan dan Penyebaraan DME - Produksi DME dari berbagai sumber bahan baku dan forecast DME yang diestimasikan dapat mencukupi kebutuhannya dibandingkan dengan produk energy baru lainnya. Namun, dukungan dari Pemerintah sangat dibutuhkan terutama dalam mendorong utilisasi DME pada tahap awal. Hal ini karena DME akan kurang menguntungkan jika hanya untuk pasar yang kecil atau produksi yang kecil sebelum berkembang. Dukungan yang dibutuhkan adalah (1) Pendanaan Pabrik Produksi DME, (2) Keringanan Pajak, (3) Dukungan pembangunan infrastruktur DME, (4) Dukungan mempopulerkan penggunaan DME.
Pencampuran DME untuk LPG Rumah Tangga
Pada konferensi IDA ke-4, April 2002 di Copenhagen, BP mempresentasikan “DME Interchangeability with LPG – A Theoretical Study”, sementara Snamprogetti CO. juga mempresentasikan “LPG/DME Mixture: Domestic and Automotive Uses”. Pada event tersebut diyakini bahwa pencampuran 15-20% DME ke LPG aman untuk dilakukan.
Berdasarkan International DME Assosiation (IDA) Fact Sheet No.1 disampaikan bahwa“DME can be blended with LPG and used for domestic cooking and heating – blends containing up to 20% volume DME generally require no modifications to equipment or distribution networks.”
Selain itu berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) – World Energy Outlook 2006 terkait Energy for Cooking in Developing Countries Chapter 15 yang menyampaikan informasi seperti pada Box 15.2 dibwah ini.
Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, maka secara teknis, implementasi pencampuran DME ke LPG dengan maksimal sebesar 20% dapat dilakukan tanpa ada modifikasi peralatan maupun moda pendistribusiannya.
